ODE UNTUK ANANDA

Teruntuk Ananda yang tengah gulana 

Yang resah memendam kecamuk rasa 

Tersebab kekata yang menoreh luka 

Yang terbaca lewat kabut di sudut mata 


Nak, telah bunda dengar jerit hatimu

Telah bunda simak segala sedihmu

Dan telah bunda  pahami duka batinmu

Mari kita sembuhkan semua itu satu persatu 


Nak, tidakkah engkau sadar bahwa engkau teramat bersinar?

Aura bintangmu jelas terpancar 

Bahkan binarmu saja mampu menyilaukan mata yang buta dan nanar

Hingga "iblis pendengki" pun merasa gusar 


Nak, mereka yang takut tersisih merasa terancam 

Sebab itu engkau diredam

Dilempari cercaan agar tenggelam 

Disirami hinaan agar engkau padam


Nak, jangan terpancing, cukup renungkan 

Bunda tahu engkau mampu bertahan 

Bunda yakin engkau takkan tergoyahkan 

Hadapi semuanya dengan keteguhan tekad dalam pengabdian 


Hanya orang picik yang tega menistakan 

Hanya orang kerdil yang bernafsu merendahkan 

Maka, jangan pernah kerdilkan dirimu

Jangan pernah turunkan nilai martabatmu


Jaga mentalmu, kuatkan tekadmu

Terus berjalan dan bergerak maju

Abaikan ocehan yang tak bermutu 

Fokus berkarya di jagat ilmu


Kedzaliman tak harus dibalas kedzaliman 

Keluhuran budi lebih dari senjata mematikan 

Tetap Istiqomah dengan integritas dan ketulusan 

Agar Engkau tetap abadi sebagai "Bintang Peradaban"


Nak, kita tak butuh validasi 

Yakini bahwa CCTV Allah senantiasa mengawasi

Merekam segenap ikhtiar yang engkau lakoni 

Karena itu, teruslah mengabdi dengan penuh dedikasi 


Nak, bangkitlah... gelorakan optimisme untuk negeri 

Semangat baru harus segera dimulai 

Tebarkan inspirasi dengan kemilau prestasi 

Semoga Allah Ta'ala senantiasa meridai


Padangsidimpuan, 25 September 2025

Penjeda di persimpangan tugas akademik dan tugas domestik 





Post a Comment

0 Comments